Sabtu, 23 Februari 2019

SOSIALISME SEBELUM MARX DAN SOSIALISME MARX

SOSIALISME SEBELUM MARX

A. Pengertian Sosialisme dan Komunisme
      Menurut Mill sosialisme adalah kegiatan menolong orang-orang yang tak beruntung dan tertindas. Secara luas, sosialisme diartikan sebagai bentuk perekonomian yang pemerintahannya  paling kurang bertindak sebagai pihak yang dipercayai oleh seluruh warga masyarakat untuk mengelola perekonomian, termasuk kewenangan untuk menguasai unit produksi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan menghilangkan kepemilikan oleh swasta (Brinton, 1981). Brinton juga mengatakan bahwa, sosialisme menggambarkan pergeseran milik kekayaan dari swasta ke pemerintah yang berlangsung secara perlahan-lahan melalui prosedur pemerintah dengan memberikan kompensasi kepada swasta.
      Istilah "komunisme" pertama kalimuncul sejak Revolusi Bolhesvik tahun 1917. Menurut Brinton (1981), pada komunisme, peralihan kepemilikan dari swasta ke tangan pemerintah digambarkan terjadi secara cepat dan "revolusioner", dilakukan secara paksa dan tanpa kompensasi.

B. Sosialisme Utopis
      Sosialisme Utopis atau Sosialisme Utopia adalah sebuah istilah untuk mendefinisikan awal mula pemikiran sosialisme modern. Tokoh sosialis-utopis yang paling terkenal adalah Sir Thomas More (1478-1535). Istilah "sosialis-utopis" diberikan karena More pernah menulis tentang sebuah "negara impian " dalam sebuah tulisannya yang sangat terkenal yaitu "Utopia". Dalam buku tersebut More menjelaskan bahwa di sebuah pulau khayal semua milik merupakan milik bersama. Semua orang tinggal dalam suatu tempat bersama. Makanan serta segala kebutuhan lainnya disediakan secara bersama-sama pula. Cukup banyak juga tulisan-tulisan yang hampir senada dengan karya utopia More, yaitu diantaranya, Tomasso Campanella (1568-!639) dengan karangannya yaitu Civitas solis, dan Harrington dengan bukunya yang berjudul New Atlantic. 

C. Sosialisme Komunitas Bersama
      Pada awalnya sosialisme hanya merupakan suatu utopis dimana berada dalam angan8angan manusia. Akan tetapi dilain pihak ada tokoh sosialis yang merealisasi cita-cita mereka dalam kenyataan. diantaranya adalah Robert Owen, Charles Courier  dan Louis Blanc. Robert owen adalah seorang pengusaha yang kaya. Penderitaan yang pahit membuatnya berpikir bagaimana menciptakan suatu komunitas yang ideal, dimana kesejahteraan masyarakat sangat diperhatikan. Untuk itu Owen membangun pabrik sebagai model untuk perbaikan kesejahteraan para pekerja, yang disebut parallelogram. Ide Owen tentang sosialis dapat dilihat dari bukunya "The new View of Society". Ia juga menuntut adanya partisipasi pemerintah. Sama seperti Owen, Courier dan Blanc juga berhasil merealisasikan pemikirannya dengan membentuk suatu daerah ideal yang berdasar atas pemikiran sosialisme untuk mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.

A. Kecaman Marx terhadap Sistem Kapitalis
      Marx merupakan seorang tokoh yang sangat membenci sistem perekonoman liberal. Marx mengatakan bahwa sistem ini hanya akan menguntungkan kaum pemilik modal, dan malah akan menyengsarakan kaum proletar. Dari segi ekonomi, Marx melihat bahwa akumulasi kapital tangan kaum kapitalis memungkinkan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Akan tetapi, pembangunan dalam sistem  kapitalis sangat bias terhadapa peilik modal. Marx juaga beranggapan bahwa, sistem kapitalis ini mewarisi daya selg destruction  yaitu suatu daya yang akan membawa kehancuran bagi sistem ekonomi liberal itu sendiri.

B. Teori Pertentangan Kelas
      Dalam buku Manifesto komunis Marx berpendapat bahwa kaum proletar yang  terdiri dari para buruh  akan bangkit melawan kewenang-wenangan kaum pemilik modal.

C. Teori "Surplus Value" dan Penindasan Buruh
      Surplus Value yaitu pertukaran yang tidak proporsional antara nilai pakai dan nilai tukar. Dalam hal ini keuntungan yanng lebih besar dimiliki oleh para kapitalis, dan buruh tidak berkuasa atas nilai lebih yang telah dihasilkannya sebagai tenaga kerja. Ketika Marx hidup waktu Di Eropa sedang terjadi revolusi industri, lalu dalam hal ini Marx melakukan kritik atas ekspansi kapitaslis dan korelasinya dengan krisis ekonomi. Menurut marx penggunaan mesin baru yang hemat buruh merusakkan keseimbangan antara kemampuan produktif dan permintaan, dan karena itu mempercepat krisis ekonomi. Selain itu juga menurut marx eskpansi Kapitalis akan membuat individu-individu semakin teralienasi. Semakin kecil upah alami yang dibayarkan pada kaum buruh, semakin besar nilai surplus yang dinikmati pemilik modal. Berarti semakin besar pengisapan atau eksploitasi dari pemilik modal atas kaum buruh. Hal ini ditulis Marx dalam Das Kapital.

D. Perbedaan Sosialisme dan Komunisme menurut Marx
Perbedaan diantara kedua fase tersebut dapat dilihat dari :
1.
Produktivitas Dalam fase sosialisme, produktivitas masih rendah dan kebutuhan materi belum terpenuhi secara cukup. Dalam fase komunisme penuh, produktivitas sudah tinggi sehingga semua kebutuhan materi sudah diproduksi secara cukup.
2.
Hakikat manusia sebagai produsen Dalam fase sosialisme manusia belum cukup menyesuaikan diri sehingga menjadikan kerja sebagai hakikat dan masih mementingkan insentif materi untuk bekerja. Pada tahap komunisme penuh, kerja sudah menjadi hakikat. Manusia bekerja dgn penuh kegembiraan, sukacita. Semua pekerjaan dilakukan dgn sukarela, dgn efisien, tanpa terlalu mengharapkan insentif langsung seperti upah, yg hanya merupakan produk sampingan dari kerja.
3.
Pembagian pendapatan. Dalam fase sosialisme berlaku prinsip, from each according to his ability, to each according to his labor. Dalam fase komunisme penuh prinsipnya, from each according to his ability, to each according to his needs.

Sabtu, 16 Februari 2019

TEORI KLASIK ADAM SMITH DAN TOKOH-TOKOH LAIN TENTANG EKONOMI

TEORI KLASIK ADAM SMITH TENTANG EKONOMI
     
      The wealth of nation karya Adam Smith pada tahun 1776 dianggap sebagai penanda dimulainya era ekonomi klasik dan juga sebagai  pancangan pertama tonggak sejarah perkembangan ilmu ekonomi. Oleh sebab itulah ia juga diberi gelar sebagai "Bapak Ilmu Ekonomi" . Pemikir ekonomi yang memiliki pengaruh besar bagi Adam smith adalah gurunya sewaktu menuntut ilmu di Universitas Glasgow, yaitu Francis Hutcheson (1694-1746) dan teman kuliahnya David Hume (1711-1776). Dalam banyak hal, pemikiran ekonomi Smith sejalan dengan paham kaum fisiokrat yang menganggap produksi barang-barang dan jasa sebagai sumber utama kemakmuran suatu negara. Perbedaan kedua pandangan tersebut hanya terletak pada penekanan faktor yang paling dominan dalam menentukan kemakmuran negara. Kaum fisiokrat menganggap kemakmuran bangsa ditentukanoleh alam(tanah). Sedangkan menurut Smith manusia sebagai faktor produksi utamalah yang menentukan kemakmuran.

A. Hakikat Manusia Serakah
      Kenyataan manusia pada hakikatnya memiliki sifat serakah sudah dikenal oeh pemikir-pemikir masa Yunani kuno, terutama oleh Plato pemikiran tersebut juga dilontarkan oleh Bernard de Mandeville (1670-1733) dalam bukunya the fable of the bees (1714). Smith juga percaya bahwa pada hakikatnya manusia rakus, egoistis, selalu ingin mementingkan diri sendiri. Walaupun asumsi mereka sama. Namun konklusi mereka berbeda seperti bumi dan langit, Mandeville menganggap sifat rakus manusia akan memberikan dampak negative social ekonomi,agar dapat menghindari dampak ini, Mandeville menganjurkan adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Smith berpendapat sifat egoistis manusia tidak akan mendatangkan kerugian. Namun akan memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan secara keseluruhan. Menurut smith, lebih lanjut tindak-tanduk manusia pada umumnya didasarkan pada kepintaran diri sendiri, bahkan belas kasihan atau perikemanusiaan.

B. Mekanisme Pasar Bebas
     Smith beranggapan bahwa pemerintah seharusnya tidak terlalu ikut campur tangan dalam mengatur perekonomian. Karena jika pemerintah terlalu banyak ikut campur tangan, maka pasar akan mengalami distorsi yang akan membawa perekonomian pada ketidakefisienan dan ketidakseimbangan. Biarkan sajalah perekonomian berjalan dengan lancer tanpa campur tangan pemerintah. Nanti akan ada suatu tangan tak kentara (invisible hands) yang akan membawa perekonomian kearah keseimbangan.

C. Teori Nilai (Value Theory)
      Menurut smith barang mempunyai dua nilai, pertama nilai guna (value in use), kedua nilai tukar (value in exchange). Nilai tukar/harga suatu barag ditentukan oleh  jumlah tenaga (Labor) yang diperlukan. Karena keterampilan seseorang itu tidak sama, maka disesuaikan dengan harga. Menurut smith hubungan antara nilai guna dan nilai tukar yang mempunyai nilai tinggi kadang tidak mempunyai nilai tukar, dan sebaliknya. Maka menurutnya, nilai tukar dapat diartikan dengan kemamuan suatu barang untuk memperoleh barang lain. Konsepnya bernilai mendua (ambiguous), ia tampaknya belum begitu paham akan harga relatf dan tidak bisa membedakan antara utilitas totak dengan utilitas marjinal dan utilitas rata-rata.

D. Teori Pembagian Kerja
      Menurut smith, pembagian kerja akan mendorong spesialisasi seorang memilih mengerjakan yang terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Spesialisasi berarti setiap orang tidak perlu menghasilkan barang secara sendiri. Jika tiap orang melakukan semua jenis pekerjaan sendiri, hasil yang diperoleh akak kecil, dan sebaliknya. Alasanya. Pembagian tugas telah menyebabkan setiap orang ahli di bidang. Dengan demikian, produktivitas meningkat, sehingga hasil produksi secara total juga meningkat.

E. Teori Akumulasi Kapital
      Setiap orang berkeinginan untuk meningkatkan kesejahteraannya. Bisa juga dengan cara meningkatkan pendapatan. Bagaimanapun caranya yang terbaik untuk memajukan kesejahteraan guna memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Adam smith menjelaskan cara terbaik untuk itu adalah dengan melakukan investasi. Maka sistem ekonomi yang dianut sesuai dengan pemikiran Smith selain sering disebut dengan sistem liberal (Karena memberikan kekuasaan yang besar bagi tiap individu untuk bertindak dalam perekonomian).

PEMIKIRAN TOKOH-TOKOH EKONOMI KLASIK LAINNYA

A. Thomas Robert Malthus (1766-1834)
      Sesudah Adam Smith, Thomas Maltus dianggap sebagai pemikir klasik yang sangat berjasa dalam pengembangan pemikiran-pemikiran ekonomi. Maltus menimba pendidikan di St.John’s College, Cambridge, Inggris, dan kemudian melanjutkan ke East India College. Sewaktu ia diangkat sebagai dosen pada East India College, untuk pertama kalinya ekonomi politik (political ekonomic) diakui sebagai disiplin ekonomi sendiri. Diantara buku-bukunya, buku yang berjudul principles of population adalah yang dikenal paling luas. Maltus sangat pesimis tentang masa depan umat manusia.
Maltus mengamati manusia berkembang sesuai deret ukur (geometric progression, dari 2 ke 4, 8, 16, 32 dan seterusnya). Sementara itu, pertumbuhan produksi makanan hanya meningkat sesuai dengan deret hitung (arithmetic progression, dari 2 ke 4, 6, 8, dan seterusnya). Karena perkembangan jumlah manusia jauh lebih cepat di bandingkan dengan pertumbuhan produksi hasil-hasil pertanian, Maltus meramal bahwa suatu ketika akan terjadi malapetaka (disaster) yang akan menimpa umat manusia.

B. David Ricardo (1772-1823)
      David Ricardo tidak memiliki latar belakang pendidikan ekonomi yang cukup. Namun, pekerjaannya dalam bidang pasar modal yang sudah digelutinya sejak berusia 14 tahun membuatnya paham tentang dunia ekonomi. Ricardo sependapat dengan smith bahwa labor memegang peran penting dalam perekonomian. Ide yang berasal dari smith ini kemudian dikembangkan menjadi teori harga-harga relatif (theory of relativ prices) kapital. Kapital mendapat perhatian yang cukup besar dalam analisis Ricardo sebab kapital tidak hanya mampu meningkatkan produktiviitas labor. Tetapi juga berperan dalam mempercepat proses produksi sehingga produksi dapat dengan cepat dinikmati atau dikonsumsi.
Dalam buku The Principles of political and Taxation (1817), Ricardo mengemukakan beberapa teori, antara lain:
a)      Teori Sewa tanah (land rent)
Ia menjelaskan bahwa jenis tanah berbeda-beda. Ada yang subur, kurang subur hingga tidak subur sama sekali. Untuk menghasilkan satu satuan unit produksi diperlukan biaya-biaya (biaya rata-rata dan biaya-biaya marjinal). Dalam studinya tentang faktor-faktor yang menentukan tinggi rendahnya sewa Tanah Ricardo menggunakan analisis yang sama sekali baru dalam pembahasan ekonomi, yaitu pendekatan analisis marjinal (marginal analysis)
b)      Teori Nilai Kerja (labor theory of value)
c)      Teori upah alami (natural wages)
Ricardo menjelaskan bahwa nilai tukar suatu barang ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut. Karena biaya-biaya bahan mentah relatif konstan, Ricardo menyimpulkan bahwa yang paling menentukan tingkat harga adalah tingkat upah alami, yang besarnya hanya cukup hanya untuk bertahan hidup (subsisten).
d)     Teori uang
e)      Teori keuntungan komparatif (comparative advantage) dari perdagangan internasional
Teori Ricardo yang paling terkenal dan sering dianggap sebagai andalan utama sistem perdagangan bebas adalah teori keuntungan berbanding (comparative advantage). Menurut Ricardo, setiap kelompok masyarakat atau negara sebaiknya mengkhususkan diri menghasilkan produk-produk yang dihasilkan lebih efisien. Dengan teori itu, tidak diragukan lagi. Ricardo dianggap sebagai arsitek pertama perdagangan bebas. Berkat pengaruh Ricardo, timbul gerakan anticorn law antara tahun1820 hingga 1850, suatu gerakan yang menentang diaturnya tata niaga jagung di Inggris. Gerakan ini dipimpin oleh Cobden dan Bright serta didukung oleh Ricardo dari pihak akademis.

C. Jean Baptiste Say (1767-1832)
      J.B.Say berasal dari Prancis. Ia sangat memuja pemikiran-pemikiran Smith. Sebagai pendukung yang loyal, ia sangat berjasa dalam menyusun dan melakukan kodifikasi terhadap pemikiran-pemikiran Smith secara sistematis. Hasil kerjanya dirangkum dalam bukunya Traite d’Economie Politique (1903). Kontribusi Say yang paling besar terhadap aliran klasik ialah pandangannya yang mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri (supply creates its own demand). Pendapat Say ini disebut Hukum Say (Say’s law). Dalam perekonomian yang mengatur pasar persaingan sempurna tidak akan pernah terjadi kelebihan penawaran (excess supply). Kalaupun terjadi, sifatnya hanya sementara.
Pasar lewat”tangan tak kentara” akan mengatur dirinya kembali ke arah kesimbangan. Misalnya, kalau penawaran terlalu besar dibanding permintaan, stok barang naik, dan harga-harga di pasar akan turun. Turunya harga ini menyebabkan produsen enggan berproduksi, sehingga jumlah barang yang ditawarkan kembali sama dengan jumlah barang yang diminta. Pendapat Say bahwa “produksi akan selalu menciptakan permintaannya sendiri” menjadi pedoman dasar dalam kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi selama kurun waktu seratus tahun. Say sebetulnya dapat dikatakan sebagai orang pertama yang berbicara tentang entrepreneur. Begitu juga ia adalah orang pertama yang bejasa mengklasifikasikan faktor-faktor produksi atas 3 bagian, yaitu tanah, labor, kapital (land, labor, and capital).

D.    JOHN STUART MILL (1806-1873)
      Kebanyakan pakar ekonomi sepakat bahwa ajaran klasik mencapai puncaknya di tangan J.S.Mill. Mill dikenal sebagai penulis yang sangat berbakat. Reputasinya sebagai penulis diakui sewaktu dia menerbitkan bukunya yang pertama, A System of Logic tahun 1843. Buku kedua, On the Liberty terbit tahun 1859. Dua bukunya yang lain, yang dikenal lebih luas, adalah: Essay on Some Unsettled Questions of Political Economy (terbit tahun 1844 walaupun sebetulnya sudah siap tahun 1829, saat ia berusia 23 tahun) dan Principles of Political Economy With Some of Their Applications to Social Philosophhy (1848). Bukunya yang terakhir, Principles of Political Economy dimaksudkan untuk menyarikan teori-teori ekonomi pada masanya. Dalam buku tersebut Mill mengatakan tidak ada teori yang orisinil dari pemikirannya sendiri. Akan tetapi tampaknya ia terlalu merendah. Hal itu disebabkan konsep return to scale adalah orisinil dari Mill.

Mill orang yang pertama mengemukakan ide tentang konsep elastisitaspermintaan, yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Marshall. J.S.Mill juga tidak terlalu kaku dengan campur tangan pemerintah. Mill memperbolehkan campur tangan pemerintah berupa peraturan-peraturan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang membawa ke arah peningkatan efisiensi dan penciptaan iklim yang lebih baik. Sesudah membaca laporan hasil tinjauan parlemen tentang kondisi kerja tenaga anak-anak, Mill merekomendasikan legislasi untuk melindungi buruh anak-anak dan memperbaiki kondisi hidup dan kerja yang tidak dapat ditoleransi.















Jumat, 08 Februari 2019

PEMIKIRAN EKONOMI MASA PRAKLASIK

Pemikiran-Pemikiran Awal  tentang Ekonomi

      Pemikiran awal tentang ekonomi dibagi atas empat bagian yaitu : 
  1. Pemikiran-Pemikiran ekonomi zaman Yunani Kuno,
  2. Pemikiran-Pemikiran ekonomi skolastik,
  3. Pemikiran-Pemikiran ekonomi pada masa merkantilisme,
  4. Pemikiran-Pemikiran ekonomi mazhab fisiokrat


Pemikiran-Pemikiran ekonomi zaman Yunani Kuno
      Dalam bahasa Yunani ekonomi berasal dari kata "oikos" dan "nomos", yaitu pengaturan atau pengelolaan rumah tangga. Pemikiran itu pertama kali digunakan oleh Xenophone, seorang filsuf Yunani. Pada masa Yunani Kuno sudah ada teori dan pemikiran tentang uang,bunga,jasa tenaga kerja manusia dari perbudakan dan perdagangan.Bukti itu dapat dilihat dari buku respublika yang ditulis oleh Plato (427-347 SM).
      Pembahasan masalah-masalah ekonomi tersebut tidak dilakukan secara khusus,tetapi sejalan dengan pemikiran tentang bentuk suatu masyarakat sempurna,atau sebuah utopia. Plato mengemukakan gagasannya tentang ekonomi ang timbul secara tidak sengaja dari pemikirannya tentang keadilan (justice) dalam sebuah negara ideal (ideal state). Menurutnya kemajuan tergantung pada pembagian kerja(division of labor) yang timbul secara alamiah di masyarakat. Plato juga menjelaskan bahwa ada tiga jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh setiap orang,yaitu pekerjaan sebagai pengatur atau penguasa,tentara,dan para  pekerja. Menurut plato lapisan masyarakat yang berhak untuk mengejar laba dan mengumpulkan harta adalah kelompok pekerja. 
      Plato mempunyai beberapa orang murid salah satu diantaranya yang sangat terkenal adalah aristoteles ( 384-322 SM). Artistoteles merupakan orang pertama yang meletakkan pemikiran dasar tentang teori nilai(value) dan harga (price). Kontribusi Aristoteles yang paling besar terhadap ilmu ekonomi adalah pemikirannya tentang pertukaran barang (exchange of commodities) dan kegunaan uang dalam pertukaran barang tersebut. Aristeles adalah orang yang tidak setuju dengan chrematistike(aktivitas ekonomi yang didorong untuk mendapatkan laba). 

Pemikiran-Pemikiran ekonomi skolastik
      Ciri utama dari aliran pemikiran ekonomi skolastik adalah kuatnya hubungan antara ekonomi dengan masalah etis serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh yang sangat kuat dari ajaran gereja. Dari aliran skolastik ini terdapat dua orang tokoh  utama yaitu albertus magnus (1206-1280) dan St. Thomas Aquinas (1225-1274). Albertus magnus adalah seorang filsuf religius dari jerman. Pemikirannya tentang harga yang adil dan pantas ( just price) yaitu : harga yang sama  besarnya dengan biaya-biaya yang tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan  barang tersebut.
      Thomas aquinas adalah seorang teolog dan filsuf italia. Bukunya Summa Theologica, menjelaskan memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil sebab ini sama artinya dengan menjual sesuatu yang tidak ada. Ajaran Thomas aquinas ini dipengaruhi oleh ajaran Aristoteles serta ajaran injil.

Pemikiran-Pemikiran ekonomi masa merkantilisme
      Istilah "merkantilisme" berasal dari kata merchant yang berarti pedagang. Menurut paham merkantilisme, setiap negara yang berkeinginan untuk maju harus melakukan perdagangan dengan negara lain.
      Berikut beberapa tokoh ekonomi era merkantilis dan pemikiran-pemikirannya, yaitu :
  1. Thomas Mun (1571-1641) 
      Thomas Mun  adalah seorang saudagar kaya dari Inggris yang banyak menulis buku tentang perdagangan luar negeri. Buku-Buku yang ditulisnya antara lain A Discourse of Trade,From England unto The East-Indies (1621) dan England’s Treasure by Foreign Trade or,The Balance of Our
 Foreign Trade Is The Rule of Our Treasure (1664). Menurut Mun, untuk meningkatkan kekayaan Negara, cara yang biasa dilakukan adalah lewat perdagangan. Dia berpedoman bahwa nilai ekspor keluar negeri harus lebih  besar dibandingkan dengan yang di impor oleh Negara itu. Menurutnya pula, perdagangan masih tetap akan menguntungkan sekalipun tidak memiliki emas dan perak, dengan cara melakukan transaksi pembayaran lewat bank. Yang digunakan sebagai jaminan kredit adalah komoditi yang sedang diperjual-belikan itu(barter mungkin).
      2. Jean Babtis Colbert (1619-1683)
      
      Jean Babtis Colbert bukanlah seorang ahli ekonomi, melainkan pejabat negara perancis dengan kedudukan sebagai menteri utama di bidang ekonomi dan keuangan dalam pemerintahan raja Louis XIV. Pada masa itu perdagangan luar negeri di anggap sebagai sumber utama kemakmuran. Tujuan yang dibuat colbert waktu itu adalah lebih mengarah pada kekuasaan dan kejayaan negara daripada untuk meningkatkan kekayaan orang-perorang. Ia mendorong usaha dalam sector kerajinan dan perdagangan dengan menekankan pengenaan pabea impor, dengan tujuan memberikan subsidi kepada kapal-kapal pengangkut Perancis, memperluas daerah jajahan Perancis, memperbaiki sisitem transportasi dalam negeri. Untuk mendukung kebijakan tersebut dibutuhkan tenaga kerja yang banyak dan murah, maka tenaga kerja Perancis dilarang keluar negeri, sedangkan imigran dari luar negeri di dorong masuk ke dalam Negara.
       3. Sir William Petty (1623-1687)

     Sir William Petty adalah seorang yang aktif. Ia banyak menulis tentang ekonomi politik. Sehingga tidak heran ia mendapat gelar The Founder Of Modern Political  Economy oleh Friedrich Engels. Berbeda dengan pemikir lain di zamannya, Petty menganggap penting arti bekerja (labor) dibandingkan dengan sumber daya tanah. Bagi Petty, bukan jumlah hari kerja yang menentukan nilai suatu barang, melainkan biaya yang diperlukan untuk menjaga agar para pekerja tersebut dapat tetap bekerja. Selain itu Petty juga mengatakan bahwa uang diperlukan dalam jumlah secukupnya,tetapi lebih atau kurang dari yang diperlukan bisa mendatangkan kemudharatan.

       4. David Hume (1711-1776)

      David hume adalah teman dekat Adam Smith yang lebih dikenal sebagai filsuf daripada pakar ekonomi. Hume memiliki kontribusi yang cukup besar dalam ekonomi. Hal itu karena Hume dan Smith sering mendiskusikan pandangan- pandangannya bersama-sama.hasil diskusi ini jelas akan mempengaruhi jalan pikiran masing-masing.salah satu buku yang ditulis oleh Hume adalah :
Of The Balance of Trade, membicarakan tentang harga-harga yang sebagian di pengaruhi oleh jumlah barang dan sebagian lagi ditentukan oleh jumlah uang. Dalam teorinya, hume sangat memperhatikan factor keadilan, dan beranggapan bahwa ketidekadilan akan memperlemah suatu Negara. Setiap warga Negara harus menikmati hasil kerjanya sesuai dengan kesempatan yang diperolehnya.

Pemikiran-Pemikiran ekonomi mazhab fisiokratis
      Kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan senyata-nyatanya adalah sumber daya alam. ini yang menyebabkan aliran ini dinamakan aliran physiocratism, yaitu penggabungan dari dua kata physic (alam) dan cratain atau cratos (kekuasaan), yang berarti mereka percaya terhadap hukum alam. Tokoh utama aliran fisiokrat adalah Francis Quesnay (1694-1774). Quesnay membagi masyarakat ke dalam empat golongan yaitu :
  1. kelas masyarakat produktif, yaitu seperti pertanian dan pertambangan
  2. kelas tuan tanah
  3. kelas yang tidak produktif, terdiri dari saudagar dan pengrajin
  4. kelas masyarakat buruh/labor yang menerima upah atau gaji dari tenaganya
Peran pemerintah menurut pandangan Physiokrat :
  •  Peran tunggal pemerintah, menjaga jangan sampai terjadi pelanggaran natural laws 
  • Pembangunan public work 
  • Meperlancar perdagangan
  •  Membangun system pendidikan
      Pemikiran Quesnay ini jauh lebih maju dibandingkan pemikiran-pemikiran sebelumnya, dimana pemikiran yang dikemukakan Quesnay sudah tersusun dalam suatu kerangka dasar analisis tertentu mengenai masalah-masalah, gejala-gejala, dan peristiwa-peristiwa ekonomi yang ada di masyarakat.