Sabtu, 02 Maret 2019

PEMBARUAN TERHADAP MARXISME

A. Latar Belakang
      Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh dari Marx dan Engels sangatlah luar  biasa. Hal ini terlihat dengan munculnya gerakan-gerakan yang menyokong sosialisme dan komunisme. Sistem perekonomian sosialis/komunis bangkit dari suatu respon terhadap era industrialisasi begitu juga dengan system perekonomian liberal/kapitalis. 
      Karya Marx banyak dikagumi dan dibaca orang, namun karena gaya tulisannya yang sangat rumit, banyak hasil tulisannya yang disalah tafsirkan. Oleh pengikut, murid-murid atau pengagumnya, pemikiran-pemikiran Marx-Engels tersebut selalu di perbarauivdan dilakukan modifikasi. Walaupun mengalami perubahan dan perbaikan, sosialisme/komunisme tidak pernah mencapai kejayaan sebagaimana diramalkan Marx.

B. Lenin
      Vladimir Ilich Lenin (1870-1924) adalah Bapak revolusi Rusia. Dua karya tulis Lenin yang sangat penting adalah The Development of Capitalism in Russia (1956) dan Imperialism,the Highest Stage of Capitalism (1933). Lenin tidak sabar menunggu kejatuhan kapitalis seperti yang diramalkan Marx. Daripada menunggu,ia berprinsip lebih baik mendirikan Negara komunis pertama di Rusia. Maksud ini tercapai melalui Revolusi Bolshevik 1917.
  1. Kapitalisme Monopoli dan Imperialisme
      Lenin banyak mempelajari karya-karya Marx. Yang paling diminatinya adalah tentang tahap terakhir kapitalisme, yang disebutnya kapitalisme monopoli (monopoly capitalism). Lenin menguraikan beberapa karakteristik kapitalisme monopoli sebagai berikut:
 a. konsentrasi produksi ditangan industri yang semakin sedikit jumlahnya,  
b. merger (penggabungan) finansial dan kapital industri, sewaktu bank- bank dan lembaga finansial semakin menguasai kontrol atas alokasi sumber-sumber modal,
c. bangkitnya ekspor kapital (dan bukannya komoditas) sebagai bentuk utama pertukaran internasional, 
d. pembagian dunia dalam lingkungan ekonomi yang dipengaruhi dan dikontrol oleh kapitalis monopoli, 
e. pembagian lebih lanjut (sub-divisi) dunia ke dalam lingkungan politik yang dipengaruhi oleh pemerintahan negara-negara kapitalis mapan.
  2. Teori Pembangunan yang Tak Imbang
      Teori ini adalah batu loncatan analisis Lenin tentang lokus (tempat kejadian) revolusi proletariat. Menurut Lenin,hukum tentang pembngunan tak imbang menjamin kompetisi dan konflik global di antara Negara-negara imperialis sewaktu mereka  berebut control atas sumber-sumber dan pasar Negara-negara jajahan. Menurut lenin revolusi  proletariar pertama kali muncul di negara terlemah di antara negara kapitalis yaitu di Rusia,Negara terlemah diantara rantaian Negara kapitalis yang ada. Lenin melancarkan revolusi Bolhesvik tahun 1917 di Rusia, dan berhasil mendirikan negara sosialis/komunis pertama di duina. Di bawah Lenin Rusia berubah menjadi Uni Soviet dan berhasil melakukan pembangunan melalui perencanaan terpusat.

C. Revisionisme
      Revisionisme menganggap bahwa kejatuhan kapitalisme tidak harus melaui revolusi kekerasan seperti yang dilakukan Marx ataupun Lenin. Gerkan revisionis sebetulnya sudah dimulai di Jerman setelah Engels meninggal tahun 1895. Tujuan gerakan revisionis adalah untuk merevisi pemikiran-pemikiran Marx dan Engels yang meramal bahwa kapitalisme akan dijathkan melalui suatu revolusi yang dilancarkan kaum proletar. Tokoh revisionis cukup banyak diantaranya Bernstein, Tugan-Baranovsky, Kautsky dan Luxemburg.
a. Edward Bernstein (1850-1932), Menurutnya revolusi  proletariat tidak diperlukan dan kemungkinan terjadinya sangat kecil. Langkah yang lebih baik adalah melibatkan diri dengan serikat-serikat buruh, sehingga kondisi kaum buruh akan membaik. Dimana dalam jangka panjang masyarakat yang sudah terdidik ini akan memilih sosialisme secara sukarela tanpa melalui  jalan kekerasan.
b. Mikhail Tugan-Baranovsky (1865-1919), Menurutnya, teori Marx tentang kecendrungan penurunan tingkat laba tidak kuat. sekelompok masyarakat tidak akan mendapatkan sosialisme sebagai hadiah buta dari kejatuhan elementer ekonomi begitu saja. Masyarakat tersebut harus bekerja pelan-pelan melalui tahapan-tahapan terencana bagi pengadopsian sosialisme tanpa melalui jalan kekerasan.
c. Karl Kautsky (1854-1938), Pada tahun 1902 ia memformulasikan pandangannya bahwa suatu depresi yang kronis akan mendorong kaum pekerja memilih alternatif sosialisme dan bahwa reformasi sosial tidak akan menghentikan antagonisme kelas-kelas masyarakat.  Namun,pada pertengahan tahun 80-an Kaustky ikut bergabung dengan kaun Revisionis dan ikut merevisi pemikiran-pemikiran Marx.

D. Aliran Kiri Baru (The New Left)
      Secara sederhana aliran Kiri Baru dapat diartikan sebagai kombinasi dari Marxisme-Leninisme ortodoks dengan pemikiran radikal baru. Perhatian terhadap Marxisme muncul lagi setelah diterbitkanya buku Monopoli Capital oleh Paul Baran dan Paul Sweezy tahun 1966. Buku ini sangat memfokuskan perhatian pada aspek monopolistik perusahaan- perusahaan raksasa dalam perekonomian modern. Perusahaan-perusahaan raksasa ini mampu mempertahankan penjualan dengan harga tinggi serta meraih surplus sebesar- besarnya. 
      Analisis ekonomi Baran dan Sweezy ini paralel dengan tulisan-tulisan pakar non-marxis J.K Galbraith yang sering mengecam kebobrokan perusahaan-perusahaan kolomerat di Amerika. C. Wright Mills (1916-1962) adalah ahli sosiologi dari Columbia University. Tahun 1956 ia menulis sebuah buku The Power Elite yang mengungkapkan bahwa negara kapitalis Amerika Serikat semakin dikuasai oleh kelompok elit yang terdiri atas  perusahaan-perusahaan besar dan pemilik modal yang berkolaborasi dengan pemerintah dan pimpinan-pimpinan serikat buruh. Mereka mampu menguasai organisasi-organisasi  birokrasi besar yang mendominasi kehidupan masyarakat Amerika Serikat. Akibatnya  Negara Amerika semakin dikuasai oleh oligarki dari pada demokrasi seperti yang diagungkannya selama ini. Ernest Mandel pada tahun 1968 menulis sebuah buku berjudul Marxist Economic Theory. Buku ini mereview dan membuat penjelasan-penjelasan yang lebih sederhana sehingga teori-teori Marxis mudah dibaca maysrakat awam. Mandel juga membuat analisis bagaimana perekonomian negara-negara barat bisa dialihkan dari kapitalisme ke sosialisme. Kaum radikal,walaupun banyak mengkritik kapitalisme,tidak dengan sendirinya mereka setuju atau mendukung praktik pelaksanaan sosialisme di Uni-Soviet melalui  perencanaan-perencanaan terpusat,bahkan mereka tidak menyetujui metoda  perencanaan terpusat ini. 
1.Setuju dan Tidak Setuju
      Jika diperhatikan, terdapat persamaan dan perbedaan antara kubu Kiri Baru dengan kubu Marxis ortodoks. Kesamaannya adalah kedua kubu setuju bahwa sistem kapitalis tidak harmonis maka sebaiknya ditransformasikan menjadi suatu masyarakat sosialis  baru. Kedua kubu tidak tertarik dengan revolusi sosial dan berbeda pendapat dengan kaum revisionis yang merasa reformasi sosial akan menyingkirkan keingina untuk revolusi. Sedangkan perbedaan yang paling mencolok antara kedua kubu (Aliran kiri baru dengan Marxis Ortodoks) adalah tentang tidak terelaknya sosialisme. Kaum Kiri Baru setuju dengan kaum revisionis bahwa kejatuhan kapitalisme bukan tidak terelakkan. Bahkan mereka menganggap bahwa kejatuhan tersebut tidak perlu harus terjadi. Mereka beranggapan demikian karena kelas pekerja di negara-negara kapitalis sudah terintegrasi ke dalam masyarakat kapitalis dan tidak bisa diharapkan untuk melaksanakan reformasi radikal.
2.Kecaman Terhadap Kapitalisme Kontemporer
      Kaum Kiri Baru membuat kecaman yang mirip kecaman Marx terhadap kapitalisme modern. Yang paling tidak mereka sukai terhadap kapitalisme modern adalah ketidak seimbangan distribusi kekuatan ekonomi dan politik dalam masyarakat kapitalis. Bagi kaum Kiri Baru terdapat hubungan sangat erat antara status ekonomi dengan kekuatan  politik. Jika pendapatn tidak merata distribusinya,kekuatan politik juga tidak merata. Pemikiran-pemikiran kaum kiri baru tentang imperialisme searah dengan pemikiran Leninis bahwa kesejahteraan Negara-negara kaya tergantung atas eksploitasi terhadap  Negara-negara terbelakang. Mereka juga sependapat bahwa kaum buruh di Negara-negara kapitalis semakin dikorup. Perbedaan di antara kedua aliran tersebut adalah,kaum kiri baru percaya bahwa imperialism dilakukan oleh perusahaan- perusahaan multinasional. Sementara itu,kaum Leninis percaya bahwa hal tersebut dilakukan oleh Negara.
 3. Alienasi dan Kualitas Hidup
      Kaum buruh di Negara-negara kapitalis maju lebih makmur. Akan tetapi aliran Kiri Baru juga percaya bahwa para buruh akan tetap beralienasi walau kaum buruh di negara-negara kapitalis maju lebih makmur. Hal ini dikarenakan para buruh dipisahkan dari kontrol atas pekerjaan mereka, dan kontrol tersebut dipegang oleh mereka yang menguasai kapital dan teknologi. Mereka diisolasi dari pengambilan keputusan sehingga kebebasan memilih di pasar tenaga kerja di batasi oleh statifikasi sosial. Jasa tenaga kerja wanita,juga kaum minoritas dihargai lebih rendah. Walaupun kecaman kaun kiri baru terhadap kapitalisme cukup banyak,akan tetapi mereka tidak member semacam acuan yang jelas tentang suatu masyarakat ideal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar